Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Kamis, 02 Juni 2011

Menteri Pertanian: Segelas Susu Segar Sehari


mentri pertanian.jpg (600×300)JAKARTA, PedomanNEWS.com - Tidak akan ada yang meragukan nilai gizi yang terkandung pada susu. Susu merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral yang perlu dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
Akan tetapi, susu menjadi bahan pangan yang tidak layak konsumsi jika tidak ditangani dengan benar. Saat ini di pasaran tersedia berbagai produk susu, ada yang dalam bentuk bubuk, susu kental manis, atau susu segar.
Pada tanggal 4 Juni 2011nanti merupakan Hari Susu Nusantara yang sudah memasuki tahun ketiga. Kementerian Pertanian membuat program "satu gelas susu sehari" untuk tetap mengkampanyekan betapa pentingnyanya susu untuk tubuh kita.
Kali ini tim pedomanNEWS.com mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Menteri Pertanian Suswono terkait perayaan Hari susu Nusantara dengan Tema "Segelas Susu Segar Sehari” berikut adalah petikan wawancaranya:
Seberapa Penting susu baik dari segi kesehatan maupun ekonomi?
Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat terutama untuk pertumbuhan, dilain pihak susu juga merupakan komoditas ekonomi yang mempunyai nilai yang sangat strategis. Kebutuhan produksi susu dalam negeri yang sampai saat ini belum dapat terpenuhi, mengakibatkan importasi bahan baku industri susu dalam jumlah yang sangat besar dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dalam rangka mengatasi masalah tersebut dan mendukung program Revitalisasi Pertanian, pengembangan industrialisasi perdesaan berbasis sapi perah rakyat merupakan suatu langkah strategis yang sangat mendesak untuk dilaksanakan.
Berapa besar kebutuhan kosumsi susu bagi Indonesia?
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi susu, pada saat ini kita masih mengimpor dalam jumlah yang sangat besar yaitu sekitar 74% dari kebutuhan industri susu di dalam negeri. Populasi sapi perah pada tahun 2008 sebesar 408.000 ekor dengan laju pertumbuhan 2,5%. Dari jumlah populasi tersebut sebagian besar tersentralisasi di Pulau Jawa (98%) dan sisanya tersebar di beberapa wilayah luar Jawa. Konsentrasi populasi sapi perah di Pulau Jawa ini terkait erat dengan keberadaan industri pengolahan susu (IPS) skala besar yang sampai saat ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Produksi susu dalam negeri baru mencapai sekitar 636.8 ribu ton per tahun dan hanya mampu memenuhi sekitar 26% dari kebutuhan konsumsi susu nasional, selebihnya masih diimpor. Ketergantungan yang tinggi terhadap susu impor dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerawanan terhadap ketahanan pangan produk asal hewan. Oleh karena itu perlu mendapat perhatian kita bersama untuk mengupayakan peningkatan produksi susu dalam negeri baik melalui peningkatan produktivitas maupun peningkatan populasi sapi perah.
Jenis susu apa yang sering dikomsumsi masyarakat Indonesia
Dilihat dari jenis susu yang dikonsumsi, masyarakat Indonesia mengkonsumsi susu cair dalam bentuk UHT 4,6 % (118,5 ribu ton), Susu Steril 2,7 % (69 ribu ton), susu Pasteurisasi 1,2 % (30 ribu ton) dan yang paling banyak dikonsusmsi yaitu dalam bentuk susu bubuk (43,3 %). Berdasarkan data tersebut tergambar bahwa jenis susu yang dikonsumsi masyarakat sebagian besar berupa susu bubuk yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan harga susu segar/pasteurisasi dan steriliassi. Sehingga, akses masyarakat untuk mengkonsumsi susu hanya dimiliki oleh masyarakat dari kalangan menengah keatas.
Apa yang menjadi permasalahan dari pengembangan persusuan nasional?
Permasalahan utama pengembangan persusuan nasional adalah lambatnya laju perkembangan populasi sapi perah dan masih rendahnya produktivitas dan kualitas susu produksi para peternak kita. Rendahnya mutu susu peternak ini sering berimplikasi terhadap pengurangan nilai (harga). Maka, upaya di bidang persusuan yang akan terus ditingkatkan antara lain ialah peningkatan populasi sapi perah, peningkatan produktivitas dan kualitas susu produksi peternak. Selain itu, ke depan akan lebih diharmoniskan pola tata niaga susu antara peternak, Koperasi dan industri pengolahan susu (IPS).
Apa yang telah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan usaha industri di pedesaan?
Dalam upaya mengembangkan usaha industri pengolahan skala kecil di perdesaan, Pemerintah telah merintis pembangunan Unit Pengolahan Susu Pasteurisasi yang dikelola oleh Gabungan Kelompok peternak (Gapoknak). Kebijakan ini diiringi dengan promosi gerakan minum susu segar. Susu segar merupakan bahan pangan yang sangat penting dan menjadi komoditi strategis dari subsektor peternakan. Karena, susu adalah salah satu sumber protein hewani penting bagi pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, yang mempunyai kontribusi nyata pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM). Di samping itu susu juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi bagi peningkatan pendapatan masyarakat khususnya bagi para pelaku usaha agribisnis persusuan. Susu dapat memperbaki kualitas SDM dan mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu maka perlu adanya upaya nyata dari seluruh pemangku kepentingan di bidang persusuan untuk bersinergi mendorong memasyarakatkan minum susu segar sejak usia dini.

Dalam menyambut perayaan hari susu nusantara apa yang dilakukan Kementerian Pertanian?
 Dalam perayaan Hari Susu Nusantara yang memasuki tahun ketiga mengusung tema ’’ Segelas Susu Segar Sehari ’’ , selain puncak acara yang diselenggarakan di Semarang pada tanggal 4 Juni 2011, berbagai kegiatan lainnya yang dilakukan antara lain:
1) Seminar persusuan dengan pokok bahasan Sistem Jaminan Mutu Keamanan Pangan Produk Susu, Upaya peningkatan Produksi dan Pemasaran Susu Segar serta Workshop Pengembangan Jaringan Pemasaran Susu
2) Gerakan Intensif Minum Susu bagi Anak Usia Sekolah
3) Dairy Fildtriep for Children and Drawing Kids Competition (tgl. 29 Mei 2011 di Semarang)
4) Lomba Memasak dengan Bahan Baku Susu Segar
5) Kontes Ternak Sapi Perah (Jabar, Jateng, Jatim)
6) Kontes Penjurian Sapi Perah Ideal (Judging)
7) Bedah Kandang di daerah Bencana Merapi
8) Pemberian Penghargaan

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates